KONEKSI merupakan inisiatif kolaboratif di sektor pengetahuan dan inovasi yang mendukung kemitraan antara organisasi-organisasi di Australia dan Indonesia untuk kebijakan dan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan. Didukung oleh Pemerintah Australia dan Indonesia, Program ini mempromosikan kemitraan pengetahuan yang adil dan memanfaatkan pengetahuan lokal untuk mengatasi tantangan sosial-ekonomi.
Dalam Proyek
penelitian ini Pemerintah Australia melalui KONEKSI yang dilaksanakan
oleh Universitas Mataram bekerjasama dengan Charles Darwin University (CDU)
Australia dan Konsorsium Perguruan Tinggi-LSM yakni
ITS-Surabaya, KONSEPSI-NTB, TRANSFORM-NTB, Bengkel APPEK-Kupang, YPPS-Flores
Timur, YKWS-Lampung, dan LP2M-Padang. Penelitian ini mengambil lokasi di 4
(empat) propinsi dengan fokus masing-masing: Nusa Tenggara Timur (Petani Lahan
Kering, Peternak Kerbau); Nusa Tenggara Barat (Petani Tadah Hujan dan Peternak
Sapi); Lampung (Nelayan Pesisir); dan Sumatera Barat (Petani Padah Lahan
Basah).
Universitas
Mataram akan bertanggung jawab mengelola keseluruhan proyek. Universitas
Charles Darwin akan bertanggung jawab untuk memberikan saran kerangka
penelitian termasuk mengembangkan instrumen penelitian untuk penelitian
tindakan bersama dengan anggota konsorsium LSM. Selain itu, Universitas
Mataram, CDU dan ITS akan mengkoordinasikan proses publikasi peer-review.
Dampak dari perubahan iklim sangat dirasakan terutama oleh Masyarakat akar rumput dan penghidupan pedesaan. Mata pencaharian masyarakat akar rumput dan masyarakat pedesaan di Indonesia rentan terhadap variabilitas dan perubahan iklim karena ketergantungan mereka pada pertanian, peternakan, perikanan, dan pemanfaatan hutan. Sehingga dilakukannya Proyek penelitian yang bertemakan “Ketahanan Perubahan Iklim” yang mengkaji tentang “Memahami Dampak Iklim terhadap Masyarakat Akar Rumput dan Mata Pencaharian Pedesaan di Indonesia: Mengkatalisasi Perubahan Menuju Adaptasi dan Ketahanan” Tim penelitian ini terdiri dari perguruan tinggi di Indonesia dan Australia yang bekerja sama dengan Konsorsium Perguruan Tinggi-LSM yakni ITS-Surabaya, KONSEPSI-NTB, TRANSFORM-NTB, Bengkel APPEK-Kupang, YPPS-Flores Timur, YKWS-Lampung, dan LP2M-Padang. Penelitian ini mengambil lokasi di 4 (empat) propinsi dengan fokus masing-masing: Nusa Tenggara Timur (Petani Lahan Kering, Peternak Kerbau); Nusa Tenggara Barat (Petani Tadah Hujan dan Peternak Sapi); Lampung (Nelayan Pesisir); dan Sumatera Barat (Petani Padah Lahan Basah).
Penelitian transdisipliner ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana perubahan iklim berdampak pada komunitas akar rumput dan penghidupan pedesaan yang dibentuk oleh berbagai variabel sosial termasuk dimensi budaya, sosio-agroekologi dan ekonomi politik di tingkat akar rumput. Hal ini lebih lanjut berupaya mengidentifikasi, memfasilitasi dan mengkatalisasi langkah-langkah adaptasi dan tindakan kolektif di antara komunitas yang berisiko. Penelitian ini juga berupaya untuk memahami bagaimana LSM, pemerintah daerah, dan universitas bersama-sama mengembangkan agenda adaptasi dan transformasi di tingkat akar rumput di wilayah pedesaan. Dampak yang diharapkan dari penelitian ini berkontribusi pada perubahan kebijakan adaptasi dan ketahanan iklim menjadi lebih inklusif dan mengatasi keragaman sosio-ekologis mata pencaharian pedesaan di Indonesia.
Bertujuan untuk mengatasi kesenjangan kapasitas dan kendala sistemik untuk produksi dan penyebaran pengetahuan.
Memastikan bahwa pengetahuan yang dihasilkan di seluruh KONEKSI tepat waktu dan efektif disampaikan kepada pengguna pengetahuan yang ditargetkan
Berfokus untuk mempromosikan dan menghubungkan layanan dan solusi dari mitra KONEKSI kepada para pemangku kepentingan eksternal yang memiliki kepentingan yang sama.
Berlangganan newsletter kami untuk mendapatkan informasi dan berita terbaru.
© KONEKSI 2024