Dampak Perubahan Iklim Terhadap Peternakan Sapi di Kecamatan Pringgasela Lombok Timur NTB

Perubahan iklim merupakan ancaman bagi peternakan karena berdampak pada kualitas tanaman pakan, hijauan, ketersediaan air, penyakit ternak, serangan hama, harga ternak, reproduksi hewan, dan keanekaragaman hayati. Walaupun peternakan dikatakan sebgaia salah satu penyumbang penyebab perubahan iklim akan tetapi sektor peternakan juga memberikan kontribusi yang positif terhadap mata pencaharian dan pangan.

Peternakan sapi sudah menjadi kebiasaan masyarakat yang ada di Desa Pringgasela dan Desa Pengadangan bahkan peternakan sapi sudah menjadi pekerjaan atau usaha pokok Masyarakat setempat. Hampir setiap kepala keluarga di kedua desa tersebut memiliki ternak sapi dan menjadi sumber pendapatan yang baik karena memiliki nilai ekonomi yang dapat menjamin kesejahteraan hidup. Perubahan iklim yang semakin dirasakan oleh para peternak sapi di Desa Pringgasela dan Desa Pengadangan seperti perubahan suhu, curah hujan, musim kemarau yang berkepanjangan dan lainnya menyebabkan kekhawatiran para peternak sapi.

Beberapa dampak dari perubahan iklim terhadap peternakan sapi di Desa Pringgasela dan Desa Pengadangan antara lain:

  1. Pakan Ternak

Pakan merupakan faktor terpenting dalam menentukan produktivitas ternak, kesehatan, pertumbuhan dan lainnya. Namun, pada saat musim kemarau berkepanjangan yang merupakan salah satu dari dampak perubahan iklim yang dirasakan oleh para peternak mereka mengalami kesulitan dalam memenuhi pakan ternak. Kemarau yang berkepanjangan menyebabkan lahan hijau menjadi kekeringan dan pakan yang tersediapun menjadi semakin langka. Hal ini membuat peternak di Desa Pringgasela dan Desa Pengadangan mencari pakan ternak di derah-daerah penghijauan yang tidak terdampak perubahan iklim. Daerah penghijauan atau persawahan yang tidak terdampak dari kemarau panjang akibat perubahan iklim adalah daerah Batu Tambun yang merupakan area lumbung padi atau persawahan yang terletak diantara Desa Pringgasela dan Desa Pengadangan dan merupakan wilayah yang strategis dekat dengan daerah aliran sugai.

  1. Jeni-jenis pakan ternak yang diberikan oleh peternak sapi di Desa pringgasela dan Desa Pengadangan adalah:
    • Rumput
    • Jerami yang masih hijau
    • Batang Jagung yang sudah di panen
    • Daun Nanas yang telah dibersihkan durinya

Jika pakan ternak tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ternak, peternak mengambil pakan ke desa-desa lain yang cukup jauh seperti mengambil rumput dan Jerami ke desa Masbagik, Lenek, Kalijaga dan Labuan Lombok menggunakan truk secara berkelompok.

  1. Partisipasi Perempuan terhadap Peternakan Sapi

Dalam banyak hal perempuan lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim dari pada laki-laki terutama karena mereka bagian dari mayoritas masyarakat miskin dunia dan penghidupannya lebih tergantung pada sumber daya alam yang terancam oleh perubahan iklim. Selain itu, mereka menghadapi hambatan sosial, ekonomi dan politik yang membatasi kapasitas mereka untuk mengatasinya. Perempuan dan laki-laki di daerah pedesaan di negara berkembang sangat rentan khususnya ketika mereka sangat tergantung pada sumber daya alam lokal untuk mata pencaharian mereka. Tuntutan tersebut dengan tanggung jawab untuk mengamankan air, makanan dan bahan bakar untuk memasak dan pemanasan menghadapi tantangan-tantangan terbesar. Kalau dikaitkan dengan akses yang tidak seimbang terhadap sumber daya dan proses pengambilan keputusan, keterbatasan mobilitas menempatkan perempuan di daerah pedesaan pada suatu posisi di mana mereka dipengaruhi oleh perubahan iklim secara tidak proporsional. Dengan demikian penting untuk mengidentifikasi strategi yang peka terhadap gender untuk menanggapi krisis lingkungan dan kemanusiaan yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Perempuan memainkan peran signifikan dalam usaha budidaya ternak khususnya di negara berkembang untuk memastikan pemenuhan nutrisi dan ketahanan pangan rumah tangga (Vemireddy dan Pingali, 2021). Mata pencaharian Masyarakat Desa Pringgasela dan Desa Pengadangan mayoritas petani ternak, terutama Peternak Sapi yang di masing-masing dusun memiliki jumlah sapi yang cukup besar bahkan hampir setiap kepala keluarga memiliki ternak sapi. Sehingga peran Perempuan dalam peternakan sapi di kedua desa tersebut sangat dirasakan, mereka ikut serta dalam mencari pakan ternak, membersihkan kandang, mengatur keuangan dan lainnya.

Diskusi team koneksi dengan peternak sapi Desa Pringgasela dan Desa Pengadangan

Hal unik yang ditemukan saat team koneksi melakukan diskusi dengan peternak sapi di desa Pengadangan adalah terdapat jumlah perempuan atau ibu rumah tangga di desa tersebut sama dengan jumlah sapi betina yang mereka ternak.

DAFTAR PUSTAKA

Vemireddy, V. dan P.L. Pingali. (2021). “Seasonal time trade-offs and nutrition outcomes for women in agriculture: Evidence from rural India”.  Food Policy.  101:1-11.  https://doi.org/10.1016/j.foodpol.2021.102074

www.un.org/womenwatch/feature/climate _change

Share the Post:

SEE OTHER

Related posts

image

Analisis Konteks Aksi-Aksi Dan Kebijakan Ketahanan Iklim Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

Kabupaten Pesisir Selatan, terletak di ujung paling selatan Provinsi Sumatera Barat, berperan sebagai persimpangan strategis menuju Provinsi Bengkulu dan Provinsi…
image

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Peternakan Sapi di Kecamatan Pringgasela Lombok Timur NTB

Perubahan iklim merupakan ancaman bagi peternakan karena berdampak pada kualitas tanaman pakan, hijauan, ketersediaan air, penyakit ternak, serangan hama, harga…
image

Pertanian Lahan Basah/Sawah Beririgasi Di Nagari Sungai Sariak Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan produksi padi adalah tingginya alih fungsi lahan di Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk mengatasi keterbatasan…
Skip to content